Hakekat manusia
•
Manusia : Makhluk ciptaan Tuhan, terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai kesatuan
utuh.
•
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna karena dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak.
•
Akal adalah alat berpikir, sebagai sumber ilmu dan
teknologi. Dengan akal manusia menilai mana yang benar dan yang salah.
•
Perasaan adalah alat untuk menyatakan keindahan
sebagai sumber seni. Dengan perasaan manusia menilai mana yang indah dan yang
jelek sebagai sumber nilai keindahan.
•
Kehendak adalah alat untuk menyatakan pilihan, sebagai
sumber kebaikan. Dengan kehendak manusia menilai mana yang baik dan yang buruk
sebagai sumber nilai moral.
•
Dalam kehidupan manusia disadari bahwa yang benar dan
yang indah dan yang baik itu menyenangkan, membahagiakan , menenteramkan dan
memuaskan manusia.
•
Sebaliknya, yang salah, yang jelek , dan yang buruk
itu menyengsarakan, menyusahkan, mengelisahkan dan membosankan manusia.
•
Dari dua sisi yang bertolak belakang ini, manusia
adalah sumber penentu yang menimbang, menilai, memutuskan untuk memilih yang
paling menguntung baik ditinjau dari segi agama atau moral
Perasaan
•
Perasaan merupakan sumber daya jasmani dan rohani.
Daya rasa jasmani berkenaan dengan tubuh. Sedangkan daya rasa rohani berkenaan
dengan moral, yang hanya ada pada manusia.Contoh daya rasa rohani yaitu
•
Daya rasa intelektual
•
Daya rasa estetis
•
Dya rasa etis
•
Daya rasa sosial
•
Daya rasa religius.
Daya rasa
•
Daya rasa intelektual èBerkenaan dengan
pengetahuan. Manusia merasa senang, bahagia, puas apabila dapat mengetahui
sesuatu, Sebaliknya manusia merasa sengsara, susah , kesal apabila tidak
berhasil mengetahui sesuatu
•
Daya rasa estetisè Berkenaan dengan
seni. Manusia merasa senang, bahagia , puas apabila dapat melihat, mendengar,
merasakan sesuatu yang indah. Sebaliknya, manusia merasa sengsara, kesal, bosan
apabila mengalami sesuatu yang jelek.
•
Daya rasa etis è Berkenaan dengan
kebaikan. Manusia merasa senang, bahagia, puas apabila dapat memilih sesuatu
yang baik. Sebaliknya, manusia merasa sengsara, menyesal, kesal dan benci
apabila terpilih pada atau mengalami sesuatu yang jahat atau buruk
•
Daya rasa sosial è Berkenaan dengan
masyarakat kelompok atau korp. Manusia ikut merasakan kehidupan orang lain.
Apabila orang berhasil, dia ikut senang, dan apabila orang gagal atau
memperoleh musibah dia ikut sedih.
•
Daya rasa religius è Berkenaan dengan
agama. Manusia merasa bahagia , tenteram jiwanya apabila mendekatkan diri atau
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebaliknya.manusia merasa gelisah,
frustasi dalam hidupnya apabila menjauhkan diri atau lupa kepada Tuhan.
Tugas manusia
•
Tugas Manusia terhadap Tuhannya, yakni sesuatu yang
harus dipelihara dan dijaga oleh manusia, yang berupa mengikuti segala
perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, serta menggunakan alat-alat
potensialnya dan anggota badannya dalam berbagai aktivitas yang bisa
menimbulkan kemanfaatan baginya dan dapat mendekatkan diri kepada Tuhannya,
sehingga bila manusia melanggarnya, maka berarti dia berkhianat kepada
Tuhannya;
•
Tugas Manusia terhadap terhadap sesama manusia, yakni
mengembalikan barang-barang titipan kepada pemiliknya dan tidak mau menipu,
serta menjaga rahasia seseorang yang tidak pantas dipublikasikan; dan
•
Tugas Manusia terhadap dirinya, yakni berusaha
melakukan hal-hal yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi dirinya untuk
kepentingan agama dan dunianya, tidak melakukan hal-hal yang membahayakan
dirinya baik untuk kepentingan akhirat maupun dunianya, serta berusaha menjaga
dan memelihara kesehatan dirinya.
Manusia dan kebutuhan
•
Sebagai makhluk hidup manusia mempunyai kebutuhan.
Kebutuhan adalah segala yang diperlukan manusia untuk menyempurnakan
kehidupannya. Kebutuhan merupakan perwujudan budaya manusia yang berdimensi
cipta, rasa dan karsa.
•
Pada umumnya kebutuhan manusia diklasifikasikan
menjadi empat jenis.
–
Kebutuhan ekonomi
–
Kebutuhan psikhis
–
Kebutuhan biologis
–
Kebutuhan pekerjaan
•
Kebutuhan ekonomi è Bersifat material,
untuk kesehatan dan keselamatan jasmani seperti pakaian , makanan dan perumahan
•
Kebutuhan psikhis è Bersifat
imaterial, untuk kesehatan dan keselamatan rohani seperti pendidikan, hiburan,
perhargaan
•
Kebutuhan biologis è Bersifat seksual,
untuk membentuk keluarga dan kelangsungan hidup generasi secara turun temurun
seperti berumah tangga
•
Kebutuhan pekerjaan è Bersifat praktis,
untuk mewujudkan ketiga jenis kebutuhan diatas, seperti perumahan atau profesi.
•
Empat jenis kebutuhan tadi merupakan kebutuhan dasar
yang diusahakan terpenuhi secara wajar meskipun belum berimbang
•
Apabila dirinci, kebutuhan dasar terdiri dari:
–
Pakaian ( sandang)
–
Makanan ( pangan)
–
Perumahan ( papan)
–
Pendidikan ( keahlian)
–
Hiburan (rekreasi)
–
Perkawinan ( rumah tangga)
–
Perkerjaan ( profesi)
•
Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan baik dan
sempurna apabila manusia itu berhubungan dengan lingkungan alam dan masyarakat
serta didukung oleh faktor:
–
Kemampuan kerja keras ( nilai moral)
–
Kemampuan intelektual ( nilai kebenaran)
–
Sarana penunjang ( nilai kegunaan )
–
Bekerja keras dan berkarya mempunyai arti manusiawi,
karena cerminan mutu dan martabat manusia individual dalam hubungannya dengan
alam dan manusia individual lain dalam masyarakat.
•
Melalui dimensi budaya, manusia berjuang untuk maju
dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Hubungan antar manusia
•
Manusia sebagai makhluk budaya è Mempunyai berbagai ragam kebutuhan yang dapat dipenuhi apabila
berhubungan dengan manusia lain di masyarakat.
•
Hubungan tersebut dilandasi oleh ikatan moral yang
mewajibkan setiap pihak mematuhinya.
Berdasarkan hubungan moral tersebut ada ikatan hak dan kewajiban dalam keadaan
yang seimbang.
•
Pemenuhan hak dan kewajiban yang seimbang ini akan
menyenangkan, membahagiakan, menentramkan dan memuaskan setiap pihak. Inilah
sebenarnya hakikat tujuan hidup manusia, yaitu terpenuhinya kebutuhan jasmani
dan rohani secara seimbang
kebutuhan jasmani dan rohani
•
Kebutuhan jasmani
dapat dicapai melalui kebutuhan ekonomi berupa pemilikan dan penggunaan harta
kekayaan yang memuaskan. Untuk
memperolah harta kekayaan manusia harus bekerja keras. Harkat dan martabat manusia ditunjukkan oleh
kemampuannya bekerja keras dan berkarya ( nilai etis moral) dan ini sebagai
kodrat manusia. Manusia malas, tidak mau bekerja keras adalah bertentangan
dengan kodratnya. Supaya manusia bekerja
efektif, perlu didukung oleh kerja sama dan sarana ( nilai kegunaan) serta
keahlian ( nilai kebenaran).
•
Kebutuhan rohani
dapat dicapai karena terpenuhinya kebutuhan rohani berupa hubungan serasi,
tertib, damai, tanpa sengketa antara manusia dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi
( kebutuhan jasmani). Semua berjalan menurut kaidah moral, dalam arti saling
menghargai dalam suasana, tertib, damai dan serasi ( nilai etis dan moral).
•
Kaidah moral ini
kemudian dijelmakan ke dalam kaidah sosial yang menjadi cermin setiap perbuatan
bermasyarakat yang selanjutnya menjadi hukum kebiasaan atau perilaku yang
berkembang di masyarakat.
•
Hukum kebiasaan ini
dihargai dan dipatuhi secara sadar oleh setiap anggota masyarakat sehingga
terpelihara ketertiban, kestabilan, dan kebahagian masyarakat.
•
Disadari atau tidak ,
setiap manusia ingin hidup bahagia. Untuk mencapai kebahagian manusia bekerja
keras dengan menggunakan segala jenis sarana. Konsekuensinya ialah ukuran
kebahagian itu tidak sama antara manusia yang satu dengan manusia yang lain.
•
Dengan demikian, ada
manusia yang mencapai kebahagian jasmani karena terpenuhi kebutuhan ekonomi,
ada manusia yang mencapai kebahagian rohani karena terpenuhi kebutuhan psikhis
dan ada manusia yang mencapai kebahagian jasmani dan rohani karena terpenuhi
kebutuhan ekonomi, kebutuhan psikhis dan kebutuhan biologis sekali gus walaupun
dalam keadaan tidak berimbang. Yang ideal adalah kebahagian jasmani dan rohani
tercapai secara berimbang baik dilihat dari segi subjeknya (manusia) maupun
objeknya (kebutuhan).
Etika dan tujuan hidup, manusia
•
Setiap perbuatan
manusia selalu memandang dua hal yaitu sumber perbuatan dan tujuan perbuatan.
Sumber perbuatan adalah kecendrungan batin, kecendrungan baik atau kecendrungan
buruk. Sedangkan tujuan perbuatan adalah sesuatu yang diharapkan timbul atau
terjadi setelah dilakukan perbuatan itu.
•
Etika tujuan adalah
etika yang memandang objek petimbangan moral bukan sumber perbuatan melainkan
tujuan perbuatan. Etika tujuan banyak dianut dalam berbagai bentuk. Hal ini
tidak mengherankan karena kenyataan bahwa setiap manusia tentu pernah bertanya
“APAKAH TUJUAN HIDUPKU SEBENARNYA?”
•
Apakah tujuan hidupku
untuk mencapai kebahagian, membuat orang lain bahagia, meningkatkan
kesejahteraan umum, mengabdi kepada manusia-manusia lain, menyempurnakan diri
sendiri, memperkembangkan kepribadian ataupun hal-hal lain ?
•
Dengan kata lain,
manusia mempertanyakan makna hidup, dengan demikian mempertanyakan juga tujuan
hidup. Hasrat ini didasarkan pada kenyataan yang lebih mendasar, yaitu manusia
yang dalam kebulatannya merupakan objek pertimbangan moral adalah manusia yang
melakukan perbuatan.
•
Melakukan perbuatan
merupakan usaha, dan selalu terarah untuk mencapai tujuan. Sifat tujuan
menentukan sifat usaha, yang akhirnya dapat menyingkapkan sifat manusia.
•
Dengan cara demikian,
dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan moral seseorang berdasarkan tujuan
yang hendak dicapainya.
•
Tujuan yang hendak
dicapai memang harus baik. Tetapi norma-norma moral menentukan tujuan yang baik
itu. Sering tidak mudah untuk menentukan tujuan yang hendak dicapai seseorang .
Kelihatannya dia hendak mencapai tujuan tertentu, tetapi setelah diselidiki
lebih dalam ternyata semu belaka. Pada kenyataannya, dia hendak mencapai
sesuatu yang lain sama sekali.
Manusia dan sistem nilai
•
Manusia sebagai makhluk budaya è Selalu melakukan penilaian terhadap keadaan yang dialaminya.
•
Menilai berarti memberi pertimbangan untuk menentukan
sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk, indah atau jelek , berguna atau
tidak berguna.
•
Hasil penilaian itu disebut nilai, yaitu sesuatu yang
benar, yang baik, yang indah , yang berguna atau yang sebaliknya.
•
Manusia selalu cenderung menghendaki nilai kebenaran,
nilai kebaikan, nilai keindahan karena berguna bagi kehidupan manusia. Nilai-
nilai yang hidup dalam pikiran anggota masyarakat membentuk sistem nilai yang
berfungsi sebagai pedoman atau acuan perilaku.
•
Sistem nilai dan sistem hukum manjadi dasar kehidupan
masyarakat.
Manusia dan hak asasi
•
Dua jenis hak yang terdapat pada manusia yaitu
–
Hak manusia
–
Hak undang-undang
–
Hak manusia adalah hak yang melekat pada setiap
manusia sebab berkaitan dengan realitas hidup manusia itu sendiri. Hak tersebut
dinamakan hak manusia sebab manusia harus dinilai menurut martabatnya. Hak
manusia tidak dapat direbut atau dicabut karena sudah ada sejak manusia itu ada, tidak tergantung dari
persetujuan orang karena merupakan bagian dari eksistensi manusia di dunia.
•
Jadi hak manusia mempunyai sifat dasar, asasi sehingga
disebut juga hak asasi manusia.
•
Hak asasi manusia mendasari seluruh organisasi
masyarakat,dan menjadi asas undang-undang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar