Senin, 01 Juli 2013

STATISTIKA DAN DATA



 1.1.  Pengertian Statistik dan Statistika
Tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan  istilah statistik. Misalnya pernyataan-pernyataan; biaya listrik Rp. 150.000,00 perbulan, 40% dari anggaran digunakan untuk biaya hidup, harga bensin per liternya adalah Rp. 4.500,00. Demikian juga dalam merencanakan suatu kegiatan, kita biasanya melihat pengalaman yang lalu baru mengambil kesimpulan untuk rencana selanjutnya. Dasar pemikiran tersebut merupakan prinsip dari statistika. Sehingga dapat dikatakan bahwa kehidupan kita sehari-hari tidak lepas dari prinsip statistik maupun statistika. Terkadang kita tidak membedakan pengertian statistik dan statistika yang sebenarnya memiliki pengertian yang berbeda.
Statistik dan statistika merupakan dua hal atau pengertian yang sangat berbeda. Statistik mempunyai beberapa pengertian, dalam pengertian sempit statistik artinya data. Dalam pengertian yang luas, statistik artinya kumpulan data dalam bentuk angka maupun non-angka yang disusun dalam bentuk tabel dan atau diagram yang menggambarkan suatu persoalan. Statistik yang menjelaskan suatu persoalan biasanya diberi nama statistik mengenai persoalan tersebut.
Misalnya:
-        Statistik penduduk, adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah penduduk
-        Statistik pendidikan, adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah pendidikan.
-        Statistik produksi, adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah produksi.
Kata statistik juga masih mengandung pengertian lain, yaitu dipakai untuk menyatakan ukuran atau karakteristik pada sampel seperti rata-rata, standar deviasi dan varian.
Misal:
-        Nilai rata-rata ujian matakuliah statistik adalah 70 dengan standar deviasi 8.
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan metode atau cara mengumpulkan data, pengolahan atau menganalisis data dan penarikan kesimpulan. Secara singkat dapat didefinisikan bahwa statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang statistik.
Dari hasil penelitian maupun pengamatan yang dilakukan sering diinginkan suatu uraian, penjelasan atau kesimpulan tentang persoalan yang diteliti. Untuk menarik suatu kesimpulan dari penelitian yang dilakukan diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan statistika. Sehingga dalam mengambil kesimpulan perlu dilakukan serangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, menganalisa data dan menarik kesimpulan yang kemudian ditulis secara lengkap dan berurutan dalam bentuk laporan penelitian yang dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah.

1.2.  Jenis-Jenis Statistika
Statistika dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensia.
Statistika deskriptif adalah statistika yang berkenaan dengan metode atau cara pengumpulan, penyajian dan menganalisis suatu kelompok data sehingga memberikan informasi yang berguna. Dengan demikian statistika deskriptif mengacu pada bagaimana menata atau mengorganisasi data, menyajikan data, dan menganalisis data. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan menentukan nilai-nilai rata-rata hitung, median, modus, standar deviasi, dan variansi. Cara lain untuk menggambarkan data adalah dengan membuat tabel dan diagram atau grafik.
Misal:
Berikut ini sebagai contoh statistika untuk menyajikan data dan menggambarkan data dari suatu persoalan.

-        Penyajian data dalam bentuk tabel:

Tabel 1.1 Pengaruh Temperatur Pemanasan terhadap Panjang
Lift  Off  pada berbagai Tekanan  
Tekanan
(kg/cm2)
Temperatur (oC)
25
40
50
70
100
10
1,050
16,382
15,653
14,240
12,500
20
19,545
16,564
15,564
13,606
11,590
25
16,697
14,329
11,529
10,651
9,551
30
13,679
13,136
10,602
9,668
7,687

-        Penyajian data dalam bentuk grafik:
           Gambar 1.1  Grafik Panjang Lift Off Rata-Rata terhadap Temperatur

-        Statistika untuk menggambarkan data
Untuk tekanan 10 kg/cm2 pada temperatur 25 oC tidak terdapat panjang lift off karena tidak terjadi proses pembakaran, kemudian pada temperatur 40 oC terlihat panjang lift off turun dengan meningkatnya temperatur
Pada tekanan 20 kg/cm2, 25 kg/cm2, dan 30 kg/cm2  terlihat bahwa semakin meningkat temperatur pemanasan maka panjang lift off semakin menurun. Demikian juga halnya dengan kenaikan tekanan, panjang lift off akan semakin rendah atau pendek seperti terlihat pada tekanan 30 kg/cm2.

Statistika inferensia adalah statistika yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik dari suatu populasi. Dalam statistika inferensia dilakukan suatu generalisasi dari hal yang bersifat khusus ke hal yang lebih umum, karena itu statistika inferensia disebut juga statistika induktif atau statistika penarikan kesimpulan. Pada statistika inferensia biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik dari suatu populasi, seperti rata-rata (mean) dan standar deviasi.
Ada keterkaitan yang erat antara statistika deskriptif dengan statistika inferensia, yaitu umumnya statistika deskriptif senantiasa mendahului tahapan statistika inferensia. Karena sebelum dilakukan penarikan kesimpulan, maka datanya harus diuraikan dulu dalam bentuk statistika deskriptif.
1.3.  Pengertian Data
Pengertian data adalah keterangan atau ilustrasi mengenai suatu persoalan bisa berbentuk bilangan atau bisa berbentuk kategori.
Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif, yang nilainya bisa berubah-ubah atau bersifat variabel. Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif, yaitu:
-        data dengan variabel diskrit atau disingkat data diskrit,
-        data dengan variabel kontinu atau disingkat data kontinu.
Data diskrit diperoleh dari hasil perhitungan, contohnya adalah:
1.      Di Malang terdapat tiga perguruan tinggi negeri dan lima perguruan tinggi swasta.
2.      Fakultas Teknik UMM memiliki lima jurusan.
Sedangkan data kontinu diperoleh dari hasil pengukuran, contohnya:
1.      Kecepatan laju mobil 70 km/jam.
2.      Luas lahan UMM adalah sebesar 15 hektar.
Data yang berbentuk kategori disebut data kualitatif, dimana data dikategorikan menurut lukisan kualitas objek yang dipelajari. Data ini dikenal pula dengan nama atribut. Data yang berupa kategori atau atribut misalnya: baik, rusak, gagal, berhasil, pandai dan sebagainya.
Misalnya:
1.      Pesawat dari Pontianak gagal mendarat di bandara Abdurahman Saleh.
2.      Amir pandai mengambil hati ayahnya. 
Menurut sumbernya, data dapat dibedakan menjadi data interen dan data eksteren.
Data interen adalah data yang diperoleh atau bersumber dari dalam suatu instansi atau lembaga. Pengusaha mencatat segala aktivitas perusahaannya sendiri, misalnya: keadaan pegawai, pengeluaran, keadaan barang di gudang, hasil penjualan, keadaan produksi pabrik. Data yang diperoleh demikian ini merupakan data interen.
Data eksteren adalah data yang diperoleh atau bersumber dari luar suatu instansi. Dalam kondisi tertentu, untuk perbandingan misalnya, diperlukan data dari sumber lain di luar perusahaan, maka data ini merupakan data eksteren. Data eksteren terdiri dari dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Dimana data ini diperoleh melalui wawancara, kuesioner, atau pengamatan langsung. Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Data sekunder diperoleh dari hasil laporan tahunan perusahaan, atau data yang diperoleh dari studi kepustakaan.
Data yang baru dikumpulkan dan belum pernah mengalami pengolahan apapun dikenal dengan data mentah.

1.4.  Cara Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang baik dan dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya, maka data harus dikumpulkan dengan cara atau proses yang benar. Proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan jalan sensus atau sampling. Cara-cara pengumpulan data baik melalui sensus atau sampling akan dijelaskan berikut ini.
1. Wawancara (interview)
Wawancara yang sering juga disebut dengan interview adalah cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka langsung atau dialog antara pewawancara dengan orang yang menjadi sumber data (terwawancara).
Ditinjau dari pelaksanaannya, maka wawancara dapat dibedakan menjadi:
a.    Wawancara bebas, dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi tetap fokus pada data yang akan dikumpulkan. Dalam pelaksanaannya pewawancara tidak membawa pedoman apa yang akan ditanyakan.
b.    Wawancara terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci. Dimana jenis-jenis pertanyaannya telah ditentukan sebelumnya termasuk urutan yang ditanyakan dan materi pertanyaannya.
c.    Wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Dimana dalam melaksanakan wawancara, pewawancara hanya membawa pedoman berupa garis besar tetantang hal-hal yang akan ditanyakan.
2. Angket (Kuesioner)
Angket adalah cara mengumpulkan data dengan mengisi sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada orang yang menjadi objek penelitian (responden).
Angket (kuesioner) dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangan.
a.    Dipandang dari cara menjawab:
-      Kuesioner terbuka, memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
-      Kuesioner tertutup, dimana setiap pertanyaan telah disediakan beberapa jawaban sehingga responden tinggal memilih.
b.    Dipandang dari jawaban yang diberikan:
-      Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.
-      Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.
c.    Dipandang dari bentuknya:
-      Kuesioner pilihan ganda, sama seperti pada kuesioner tertutup.
-      Kuesioner isian, sama seperti pada kuesioner terbuka.
-      Check list, adalah berupa sebuah dafta dimana responden tinggal memberikan tanda check () pada kolom yang sesuai.
-      Skala bertingkat (rating-scale), yaitu sebuah pertanyaan yang disertai oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkat-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.
3.   Pengamatan (Observasi)
Merupakan cara mengumpulkan data dengan mengamati objek penelitian atau peristiwa baik berupa manusia, benda mati, maupun fenomena alam.
Pengamatan dapat dilakukan dengan dua cara, juga merupakan jenis pengamatan, yaitu:
a.    Pengamatan non-sistimatis, dimana pengamatan yang dilakukan oleh pengamat tidak menggunakan instrumen pengamatan.
b.    Pengamatan sistimatis, pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
Dalam menggunakan metode pengamatan cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen.

4.    Pengujian (Tes)
Pengujian (Tes) adalah suatu cara mengumpulkan data dengan memberikan tes kepada objek yang diteliti. Ada tes dengan pertanyaan yang disediakan pilihan jawaban, ada juga tes dengan pertanyaan tanpa pilihan jawaban.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa data yang diungkap dalam penelitian dapat berupa fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes. Perlu diperhatikan bahwa yang dapat dikenai tes bukan hanya manusia atau makhluk hidup saja. Mesin mobil, jika ingin diketahui masih baik atau tidak, data kemampuannya seberapa, juga dites denngan alat tertentu.

1.5.  Penyajian Data
Data yang telah dikumpulkan baik berasal dari populasi maupun dari sampel untuk keperluan laporan atau analisa perlu diatur atau disusun, yaitu disajikan secara sistimatis dan rapi. Secara garis besar ada dua cara untuk menyajikan data, yaitu dengan tabel dan grafik. Penyajian data dengan tabel dan grafik saling berkaitan, karena pada dasarnya sebelum dibuat grafik terlebih dahulu dibuat sebuah tabel.
1.    Penyajian Data dengan Tabel
Tabel atau sering juga disebut dengan daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori atau karakteristiknya sehingga memudahkan analisis data. Penggunaan tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara yang sistimatis untuk menyajikan data statistik dalam kolom-kolom dan lajur sesuai dengan klasifikasi masalah. Tabel yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa ide dan dapat menyampaikan ide serta hubungan-hubungannya secara efektif.
Ada tiga jenis tabel berdasarkan bentuknya, yaitu tabel satu arah atau satu komponen, tabel dua arah atau dua komponen, dan tabel tiga arah atau tiga komponen. Secara umum, penyusunan tabel memerlukan identitas seperti judul tabel, judul kolom, judul baris, badan tabel dan sumber. Cara penyusunan tabel dapat dilihat seperti berikut ini.
Judul Tabel
 


 

Judul Kolom


 Judul
Baris
sel
sel
sel
sel
sel
Badan Tabel
sel
sel
sel
sel
Sumber:
                                     

Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan judul tabel) dan ditempatkan di atas tabel. Judul tabel dibuat sesingkat-singkatnya tetapi mencerminkan keseluruhan keadaan yang digambarkan. Tata cara penulisan nomor tabel dan judul tabel dapat mengikuti aturan yang ada. Bagian tabel terdiri dari judul kolom, judul baris dan badan tabel. Sedangkan badan tabel terdiri dari sel-sel yang berisi data statistik.
a.   Tabel Satu Arah
Tabel satu arah atau tabel satu komponen adalah tabel yang hanya terdiri atas satu karakteristik data.
Contoh tabel satu arah adalah:
           Tabel 1.2   Sifat-sifat fisik kimia minyak kelapa
                          
Sifat Fisik-Kimia
Kisaran

Titik leleh (oC)
Densitas ( 60 ºC)
Berat jenis ( 40 ºC)
Indeks refiraktif (40 ºC)
Nilai saponifikasi
Bilangan iod
Titik Bakar (oC)

22 – 26
0,890 – 0,895
0,908 – 0,921
1,448 – 1,450
248 – 265
6 - 11
270-300
           Sumber: Salunkhe dan Desai (1984)

b. Tabel Dua Arah
Tabel dua arah atau tabel dua komponen menunjukkan dua karakteristik data.
Contoh tabel dua arah adalah:
           Tabel 1.3  Panjang Nyala Rata-Rata dari Variasi Tekanan
                            dan Temperatur        
Temperatur
(oC)
Tekanan  (kg/cm2)
10
20
25
30
25
2,556
136,551
135,582
127,741
40
137,566
134,799
129,639
124,657
50
134,826
130,874
124,722
122,090
70
127,666
125,903
119,062
117,853
100
122,855
121,840
115,774
112,960

c.   Tabel Tiga Arah
Tabel tiga arah atau tiga komponen merupakan tabel data dengan tiga karakteristik data.
Contoh tabel tiga arah adalah sebagai berikut:

      Tabel 1.4  Kekerasan Baja ST 42 setelah mengalami Proses Hard Chrom
            Electroplating pada Larutan Elektrolit.


Waktu Proses      [menit]
50
40
20
Temperatur [oC]
Temperatur [oC]
Temperatur [oC]
60
50
40
60
50
40
60
50
40
Rapat Arus
[ampere/dm3]

40
62
61
61
60
59
58
58
57
56
60
64
63
62
62
62
61
62
60
59
80
68
65
64
63
63
62
62
62
61

2.    Penyajian Data dengan Grafik
Secara visual, grafik merupakan gambar-gambar yang menunjukkan data berupa angka dan biasanya dibuat berdasarkan tabel yang ada sebelumnya. Penyajian data dengan grafik lebih komunikatif karena dalam waktu yang singkat akan diperoleh gambaran mengenai suatu persoalan. Ada beberapa jenis grafik yang dikenal, diantaranya adalah:
-        Grafik garis (line chart)
-        Grafik batang (bar chart)
-        Grafik lingkaran (pie chart)
a. Grafik Garis
Grafik garis dipakai untuk menggambakan suatu keadaan berupa data berkala Misalnya produksi minyak tiap tahun, pertumbuhan ekonomi tiap tahun, panjang nyala api setiap perubahan temperatur, dan sebagainya.
Ada beberapa macam grafik garis, yaitu grafik garis tunggal, grafik garis berganda, grafik garis komponen berganda, grafik garis komponen prosentase berganda, dan grafik garis berimbang. Berikut ini akan diberikan beberapa contoh bentuk grafik garis.
-      Grafik Garis Tunggal
Grafik garis tunggal adalah grafik yang terdiri dari satu garis data yang menggambarkan suatu keadaan dari waktu ke waktu.

                  Gambar 1.2  Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Malang
                                    dari tahun 2001 sampai tahun 2006
-    Grafik Garis Berganda
Grafik garis berganda adalah grafik yang terdiri dari beberapa garis yang menggambarkan perkembangan suatu keadaan dari waktu ke waktu.
Contoh grafik garis berganda seperti di bawah ini:

        
          Gambar 1.3  Panjang Nyala Api setiap detik Pembakaran
                               pada berbagai Temperatur Minyak

b.   Grafik Batang
Grafik batang merupakan grafik yang menggambarkan suatu data dengan cara berbentuk batang. Data yang variabelnya berbentuk kategori atau atribut sangat tepat disajikan dalam grafik batang.
Seperti juga pada grafik garis, grafik batang dapat terdiri dari beberapa jenis, di antaranya grafik batang tunggal dan grafik batang berganda.
Contoh masing-masing grafik tersebut diberikan berikut ini.
-    Grafik Batang Tunggal
Grafik batang tunggal adalah grafik berupa batang atau balok untuk menggambarkan satu kategori dari suatu persoalan.
Di bawah ini diberikan contoh grafik batang tunggal:

     
     Gambar 1.4  Grafik Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

-        Grafik Batang Berganda
Grafik batang berganda adalah grafik berupa batang atau balok untuk menggambarkan data dari beberapa kategori dari suatu persolan.
Berikut ini diberikan suatu contoh dari grafik batang berganda, yang menggambarkan banyaknya pegawai menurut jenis dan tingkat pendidikannya.

                   Gambar 1.5  Grafik Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan
                                         dan Jenis Kelamin

c. Grafik Lingkaran
Grafik lingkaran adalah grafik yang menggambarkan kategori data yang dibagi menjadi beberapa sektor dalam sebuah lingkaran.
Untuk membuat grafik lingkaran, gambarkanlah suatu lingkaran kemudian dibagi-bagi menjadi beberapa bagian atau sektor sesuai dengan jumlah kategori atau karakteristiknya. Dalam melukiskan kategori data terlebih dahulu dirubah kedalam derajat, dan cara pembagian sektor dimulai dari titik tertinggi lingkaran.
Grafik lingkaran ini sering digunakan untuk melukiskan data yang berbentuk atribut.
Di bawah ini diberikan beberapa bentuk grafik lingkaran.


     Gambar 1.6  Grafik Jumlah Pegawai Menurut Tingkat
                           Pendidikan


          Gambar 1.7  Grafik Jumlah Mahasiswa Fakultas Teknik
                                Menurut Jurusannya.
1.6.  Soal-Soal Latihan
1.   Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a.    Statistik
b.    Statistika
c.    Statistika Deskriptif
d.    Statistika Inferensia
e.    Data Kuantitatif
f.     Data Kualitatif
2.   Sebutkan dan jelaskan cara-cara mengumpulkan data.
3.   Jelaskan mengapa data yang diperoleh melalui sampel atau populasi perlu disajikan dengan memakai tabel dan grafik.
4.   Mengapa penyajian data dengan grafik lebih baik daripada menggunakan tabel ?
5.   Berikan beberapa contoh tabel satu arah, dua arah, dan tiga arah untuk menggambarkan suatu karakteristik data tertentu.
6.   Berikan beberapa contoh grafik garis tunggal dan grafik garis berganda.
7.   Proses tempering dilakukan pada baja EMS 45 yang telah mengalami proses quenching. Bahan tersebut distemper dengan temperature mulai 400 oC sampai 600 oC. Dari hasil pengukuran diperoleh kekerasan bahan dalam satuan HRC seperti data berikut ini.

Temperatur  [oC]
400
450
500
550
600
Kekerasan [HRC]
49
47
44
38
35
Buatkan grafik garis dari data pada tabel di atas.
8.   Suatu penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh pulse duration dan pause duration terhadap laju pengerjaan material pada proses wire electric discharge machine (WEDM). Dari hasil penelitian diperoleh data seperti tabel di bawah ini.

Pulse Duration
[s]
Pause Duration [s]
10
14
18
2
1,5
1,8
2,2
4
2,8
3,2
3,7
6
3,0
3,8
4,5
8
4,2
4,8
5,4
10
5,1
6,2
7,4
Buat grafik garis dari data tersebut di atas.
9.   Diperoleh data kekerasan baja ST 45 dalam satuan BHN setelah mengalami proses annealing seperti tabel di bawah ini.
Buatlah grafik batang dari tabel tersebut.

Media
Pendingin
Temperatur Annealing [oC]
300
350
400
450
500
Air
350
320
285
273
250
Minyak
320
280
245
210
175
Oli
270
250
225
180
160

                                                                       

STATISTIKA DAN PROBOBILITAS


Edisi                          : Pertama
Penyusun                 : Herry Suprianto
Editor                        : Dyah Ratih Oktaviana
Layout                      : Esti Lakhsitta Kusumawardhani







Hak Cipta @ 2011 ada pada
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No.246 Malang
Telp. (0341) 464318 pes: 128






Penerbit:
Jurusan Teknik Mesin  Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Malang
2011